Eng Hian menegaskan tidak akan ada hukuman bagi atlet jika gagal meraih medali emas. Dia menyebut atlet sudah pasti merasa terpukul secara pribadi bila gagal, sehingga PBSI lebih menekankan evaluasi berdasarkan perjuangan dan proses, bukan sekadar hasil akhir.
“Kalau punishment itu, kita bukan bilang punishment ya. Punishment itu atlet itu kan, sudah akan mem-punish dirinya sendiri kalau gagal ya. Tapi yang kita lebih melihat itu adalah bagaimana proses, perjuangan atlet-atlet kita di lapangan. Itu terutama,” tuturnya.
PBSI pun terus menggenjot persiapan teknis dan mental agar para atlet memasuki SEA Games dalam bentuk terbaik. Intensitas latihan ditata ulang agar puncak performa muncul tepat waktu tanpa mengorbankan kesehatan mereka.
“Yang kedua adalah bagaimana tim, ya tim itu dari, dari saya, dari tim pelatih, dari tim pendukung itu membantu mempersiapkan atlet ini bisa mendapatkan perform yang terbaik. Jadi ini yang harus digarisbawahi,” ucap Eng Hian.
Dengan fokus penuh ini, PBSI berharap cabor bulu tangkis kembali menjadi lumbung medali dan memenuhi ambisi besar Indonesia di SEA Games 2025.