Imam menilai pertandingan final berlangsung sangat ketat dan menunjukkan kekuatan yang relatif seimbang antara Indonesia dan Thailand. Kekalahan ditentukan pada set penentuan dengan selisih tiga angka.
“Permainannya begitu luar biasa. Kita terakhir hanya kalah tiga angka, 12-15. Ini luar biasa, sehingga mereka sudah mempersiapkan dengan baik, kita juga mempersiapkan dengan baik. Pada akhirnya ya tentu kita belum beruntung. Tapi kekuatan imbang lah,” ujar Imam.
Meski gagal mempertahankan catatan tiga emas beruntun SEA Games, PBVSI tidak melihat hasil tersebut sebagai kemunduran. Imam menilai upaya maksimal telah dilakukan oleh para pemain.
“Kita sudah hattrick ya, SEA Games sudah hatrick, tiga kali emas tapi permainan itu kan ada kalah, ada menang, tapi yang jelas kita sudah mempersiapkan sekuat tenaga anak-anak sudah main total, sudah berbagai strategi dilakukan tapi keberuntungan belum ada di kita,” lanjutnya.
Pelatih baru asal Brasil juga diproyeksikan memimpin timnas voli putra menuju Asian Games 2026. PBVSI berharap kehadiran sosok tersebut mampu memberikan warna baru dan meningkatkan mental bertanding tim.
“Tahun depan kita sudah menggunakan pelatih baru dari Brasil. Mudah-mudahan bisa memberikan warna dan motivasi baru agar prestasi kita lebih baik di Asian Games 2026,” kata Imam.