Kendati hanya menjadi runner up, final Korea Open 2023 menjadi final pertama bagi Fajar/Rian sejak menjadi juara All England 2023 pada Maret. Selepas naik podium pertama di turnamen Super 1000 itu, mereka mencatatkan hasil yang kurang memuaskan yakni gugur dua kali di babak perempat final dan dua kali di babak 32 Besar dari empat turnamen yang mereka ikuti.
Aryono menilai Fajri sudah mulai bangkit dan menemukan performa terbaik mereka lagi di Korea Open 2023. Dia hanya menyayangkan anak buahnya itu banyak melakukan error di dua gim terakhir sehingga gagal meraih kemenangan.
“Bila melihat ke belakang, penampilan Fajar/Rian kan di tiga turnamen hasilnya tidak memuaskan, permainan mereka juga kurang in. Lalu di Korea Open ini saya melihat dari awal sampai ke final, permainan mereka sudah mulai kembali ke bentuk terbaik, percaya dirinya juga sudah balik, sudah bisa mengeluarkan kemampuan,” kata Aryono dilansir rilis PBSI, Minggu (23/7/2023).
“Hanya memang di laga final tadi terutama di gim kedua dan ketiga, Fajar/Rian banyak melakukan kesalahan sendiri. Di gim pertama mereka bisa menerapkan strategi yang sudah disiapkan tapi di dua gim berikutnya, ketika pasangan India sudah menemukan ritme permainan, Fajar/Rian kurang sabar. Ingin buru-buru mendapatkan poin, malah berujung dengan mati sendiri,” tambahnya.
Lebih lanjut, Aryono mengatakan bakal terus memantau kondisi fisik dan mental Fajar/Rian. Sebab, mereka masih akan tampil dalam dua turnamen berikutnya pada dua pekan ke depan yakni di Japan Open 2023 dan Australia Open 2023.
“Kami tim pelatih akan terus menjaga kondisi mereka, mengingat masih ada dua turnamen beruntun ke depan. Yang terpenting bagaimana fokusnya tetap dapat,” ucap pelatih berjuluk Coach Naga Air itu.