Menurut Eng Hian, kegagalan ini menjadi pelajaran dan pengalaman yang mahal untuk Fadia, yang baru melakukan debut di Olimpiade Paris 2024 bersama Apriyani, sang juara bertahan. Sang pelatih menilai, terlalu banyak kesalahan yang dibuat pemain berusia 23 tahun itu.
“Di ajang sebesar Olimpiade memang semuanya harus siap, baik teknis maupun non teknis,” kata Eng Hian dilansir dari rilis PBSI, Senin (29/7/2024).
“Secara permainan saya melihat unforced error-nya masih terlalu banyak karena faktor terburu-buru dan faktor ketegangan yang cukup terlihat. Faktornya apa, itu yang harus dievaluasi ke depan,” tuturnya.
“Bicara ketahanan seperti yang saya bilang, ada terburu-buru ingin mematikan. Seharusnya bisa reli-reli dulu, tahan-tahanan, kondisi lawan lengah baru dimanfaatkan,” ujarnya.
Meski sudah tersingkir, Apriyani/Fadia masih akan bertanding sekali lagi dalam laga terakhir Grup A. Mereka bakal bersua dengan Tan/Thinaah, yang bakal tampil mati-matian untuk bisa menyegel tiket ke perempat final.