Serena juga menambahkan, mereka sempat kehilangan arah permainan karena strategi yang kurang tepat. Namun komunikasi yang baik dan fokus menyerang menjadi kunci bangkitnya performa mereka di akhir pertandingan.
"Tadi poinnya sempat ketinggalan di gim ke dua, karena strategi kami salah, namun kita terus pegang komunikasi dengan partner dan lebih banyak main serang seperti di gim pertama," ungkap Serena.
Kemenangan atas pasangan kembar asal Brasil tersebut menjadi modal berharga bagi Serena dan Tsavanne jelang babak kedua. Di babak 16 besar, mereka dijadwalkan berhadapan dengan unggulan pertama asal Taiwan, Hsu Yin-Hui/Lin Jhih Yun, pada Kamis, 26 Juni 2025 waktu setempat.
"Jaqueline Lima/Samia Lima, mereka salah satu pair terkuat di PanAmerica, ini salah satu awal yang baik buat aku dan ka Seren persiapan lawan unggulan pertama dari Taiwan hari Kamis," lanjut Tsavanne.
Menghadapi lawan yang belum tampil di babak pertama, Serena/Tsavanne berencana melakukan analisis video permainan lawan. Mereka juga mengantisipasi gaya bermain dan situasi lapangan dengan strategi no lob dan penempatan bola yang variatif.
"Karna hari ini unggulan pertamanya enggak main, kita bakal cari video main mereka dan pelajarin mainnya. Tapi kalau lihat dari situasi lapangan dan venue, kita harus banyak main no lob dan banyak turunin bola," tutupnya.
Sementara itu, wakil Indonesia lainnya di sektor ganda putra, Teges Satriaji Cahyo Hutomo/Gabriel Christopher Wintan Wijaya, terhenti di babak pertama. Mereka kalah dari pasangan Kanada, Jonathan Bing Tsan Lai/Nyl Yakura, dalam tiga gim dengan skor 16-21, 22-20, dan 15-21.