Petenis yang sudah mendaftar dalam turnamen ini berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Aceh, Bangka Belitung dan DI Yogyakarta.
Hari menuturkan turnamen tenis Piala Gubernur DKI Jakarta sudah vakum atau tidak diselenggarakan Pelti Provinsi DKI Jakarta kurang lebih enam tahun karena berbagai kendala, salah satunya karena Pandemi Covid-19.
Kini, Hari mengaku, pengurus Pelti Provinsi DKI Jakarta masa bakti 2023-2027 yang baru terbentuk kurang lebih tujuh bulan sangat concern terhadap keberlangsungan dan keberlanjutan turnamen tenis Piala Gubernur DKI Jakarta ini sehingga turnamen ini kembali diselenggarakan.
“Ini menjadi ajang olahraga yang meriah di penghujung akhir tahun," tutur Hari.
Turnamen ini akan memperebutkan hadiah total Rp200 juta. Rinciannya, Rp100 juta untuk juara tenis putra dan Rp100 juta untuk kampiun tenis putri.
"Untuk atlet DKI saya berharap di petenis putri, termasuk favorit karena andalan di Popnas. Single putrinya juga diharapkan bisa masuk ke final,” Hari membeberkan.