Fajar mengungkap, meski belum ada keputusan resmi soal rotasi pasangan, para pemain sudah diarahkan untuk mencoba berbagai kombinasi saat latihan. Ini dilakukan sebagai langkah antisipasi jika terjadi kondisi darurat di tengah turnamen.
“Rian sempat latihan bareng Fikri, saya juga pernah bareng Bagas dan Daniel. Dicoba terus formasi depan dan belakang. Tapi itu sebagai persiapan saja kalau-kalau nanti dibutuhkan,” kata Fajar.
Langkah PBSI ini menunjukkan bahwa sektor ganda putra tidak hanya mengandalkan chemistry pasangan utama, tetapi juga fleksibilitas dan kedalaman skuad. Dengan pemain yang bisa saling beradaptasi, Indonesia diharapkan lebih tangguh menghadapi lawan-lawan berat di babak penyisihan dan knock-out.