Aprilia memang sering dituduh sebagai pria karena memiliki tubuh kekar dan gaya tomboy. Termasuk pada awal kemunculannya di dunia voli, ketika status gendernya dipertanyakan pada Liga Bola Voli Indonesia tahun 2011.
Kala itu, Aprilia memang tengah memulai kariernya bersama tim Alco Bandung. Sosoknya yang kekar membuat lawan-lawannya tak berdaya, terutama ketika menghadapi pukulan-pukulan smash mematikan dari Aprilia.
Sejak saat itu, prestasi pemain 27 April 1992 tersebut semakin meroket. Dia tercatat telah memenangkan tiga gelar Proliga bersama Jakarta Electric PLN yakni musim 2015, 2016, dan 207. Selain itu, dia juga memenangkan satu gelar Proliga pada 2019 bersama Jakarta PGN Popsivo Polwan.
Tak hanya dalam negeri, Aprilia juga sempat bersinar di level internasional saat bergabung dengan klub asal Thailand, Generali Supreme Chonburi E-Tech. Bersama klub tersebut, Aprilia berhasil menjuarai Thai-Denmark Super League 2019.
Pada gelar individu, Aprilia juga telah memenangkan gelar pemain terbaik (MVP) Proliga sebanyak tiga kali pada musim 2016, 2017, dan 2019. Selain itu dia juga menyabet titel MVP di Thai-Denmark Super League 2019 bersama Generali Supreme Chonburi E-Tech.
Untuk level Timnas voli Indonesia, kiprah Aprilia tak kalah mentereng. Dia juga masuk dalam skuad Timnas voli putri Indonesia di ajang Asian Games 2018. Selain itu, Aprilia juga sukses memboyong Timnas voli Indonesia meraih medali di ajang SEA Games, termasuk medali perak pada 2017.