JAKARTA, iNews.id - Berbicara sosok legendaris di F1, profil biodata Ayrton Senna selalu menarik untuk diulas. Ayrton Senna adalah satu dari tiga pembalap Brasil yang pernah menjadi juara dunia.
Senna merupakan pembalap yang memenangkan tiga kejuaraan dunia F1 pada tahun 1988, 1990, dan 1991. Namanya sejajar dengan Nelson Piquet yang sama-sama sama dari Brasil dan mengoleksi 3 gelar juara.
Senna dikenal sebagai salah satu pembalap F1 terbaik sepanjang masa. Persaingannya dengan pembalap asal Prancis, Alain Prost sangat menjadi sorotan dunia. Terutama ketika keduanya masih dalam satu tim di McLaren.
Sayangnya, kariernya harus berakhir secara tragis setelah ia meninggal dunia karena mengalami kecelakaan fatal di GP San Marino pada tahun 1994. Ketikaa itu, Senna mengendarai mobil dari tim Williams.
Dikutip iNews.id dari laman F1, Jumat (4/8/2022), berikut ini adalah profil dan biodata Ayton Senna beserta perjalanan karier dan prestasinya.
Ayrton Senna da Silva lahir pada 21 Maret 1960 dari keluarga kaya raya Brasil. Dia bersama kakak perempuan dan adik laki-lakinya bisa menikmati pendidikan yang istimewa. Jika hanya untuk uang, dia sebenarnya tidak perlu balapan.
Namun, Senna sejak kecil memang sudah tergila-gila pada dunia balap setelah sang ayah memberikan go-kart ketika dia berusia empat tahun.
Pada usia 13 tahun, ia menjadi pembalap kart untuk pertama kalinya dan langsung menang. Saat itulah, pada tahun 1977, dia bisa merasakan untuk pertama kalinya rasa kemenangan dan memutuskan bahwa dia pantas berada di sana.
Pada tahun 1981, ia mulai berkompetisi di Eropa dan memenangkan Kejuaraan Formula 1600 Inggris. Ketika itu, ia menang dengan rekor 12 kemenangan dalam 20 balapan. Selama periode inilah dia memutuskan untuk menggunakan nama gadis ibunya, Senna. Sebab, nama belakang 'Silva' adalah nama yang sangat umum di Brasil.
Pada tahun 1983, ia memenangkan kejuaraan Formula 3 Inggris bersama tim Dick Bennets, dengan 13 kemenangan dalam 21 balapan, 9 diantaranya diraih secara berturut-turut. Dia juga memenangkan Grand Prix Macau untuk Theodore Racing Team Teddy Yip. Senna saat itu memang mulai menemukan performa terbaiknya sebagai pembalap.
Senna melakukan beberapa uji coba untuk tim F1 seperti Williams, McLaren, Brabham, dan Toleman. Bahkan ia juga sempat mendapat tawaran dari tim-tim tersebut untuk kontrak jangka panjang. Namun, pilihan Senna ketika itu jatuh pada tim Toleman untuk mengarungi musim perdananya di F1.
Padahal Toleman saat itu masih tergolong tim baru di F1 dan kurang kompetitif. Namun, kedatangan Senna nyatanya berhasil mengubah semuanya. Dia langsung menjelma sebagai pembalap yang punya catatan impresif di musim debutnya. Sayangnya, Senna memang belum beruntung untuk menjadi juara di musim itu.
Pada musim 1985, Senna pindah ke tim Lotus dengan ambisi yang lebih tinggi. Senna mendapatkan beberapa masalah teknis bersama Lotus di musim pertamanya. Namun, ia tetap mempertahankan permainan impresifnya. Bahkan, ia saat itu dikenal sebagai King of Pole Position. Di tim barunya tersebut, ia menyelesaikan musim pertama dengan finis di posisi keempat klasemen akhir.
Bersama Lotus, masalah teknis terus menjadi kendala sepanjang musim 1987. Hal itu membuatnya lagi-lagi harus berakhir di posisi keempat. Padahal, ia sebenarnya bisa melaju lebih jauh dari itu.