Kedua orang tua dan saudaranya bahkan tetangga, bangga Jendi bisa membawa nama daerah dan bangsa ke kancah internasional. Karier Jendi dimulai saat Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) Riau 2012.
Perjuangan Jendi mulai berbuah manis. Dia meraih 2 emas, 1 perak dan 1 perunggu pada Peparnas XIV Riau 2012, pencapaian yang mengantarkannya masuk ke pemusatan latihan nasional atau pelatnas.
Nama Jendi makin besar, ketika bertanding pada ASEAN Para Games 2013 Myanmar. Pada perhelatan multievent Asia Tenggara tersebut, dia berhasil mengemas 2 emas dan 1 perak.
Dengan koleksi emas yang dikumpulkan beberapa tahun belakangan, juga serangkaian persiapan Jendi akan kembali menjadi tumpuan. Kali ini, dia akan tampil di Asian Para Games 2022
Jendi pulang ke rumah orang tuanya terakhir pada Juli 2023 untuk melaksanakan kurban. Di desa ini, Jendi tumbuh hingga usia sekolah menengah pertama (SMP) dan kemudian pindah ke Palembang untuk bersekolah dan memulai karier olahraganya.