TOKYO, iNews.id - Lifter Rahmat Erwin Abdullah jadi sorotan. Dia meraih medali perunggu di cabang olahraga angkat besi kelas 73 kg Olimpiade Tokyo 2020.
Dia menempati posisi ketiga setelah melakukan total angkatan 342 kg. Pada angkatan snacth (langsung), Rahmat Erwin Abdullah berhasil mengangkat beban sebesar 152 kg. Sedangkan pada angkatan clean and jerk (dua tahap), dia mampu mengangkat 190 kg, yang merupakan rekor dunia.
Rahmat Erwin Abdullah kalah dari atlet China, Shi Ziyong, yang meraih emas usai melakukan total angkatan 364 kg. Semantara medali perak diraih wakil Venezuela, Julio Mayora, dengan total angkatan 346 kg.
Jauh sebelum prestasi di Tokyo, Rahmat sempat ingin banting setir jadi petinju pada 2015. Sebab dia mengalami cedera pinggang yang cukup parah lantaran terlalu keras berlatih angkat besi.
Tapi niatan tersebut dia urungkan. Putra mantan lifter legendaris Indonesia Erwin Abdullah itu akhirnya membulatkan tekad untuk tetap menekuni angkat besi hingga akhirnya bisa mengharumkan nama Ibu Pertiwi di Negeri Matahari Terbit.
Perjuangan Rahmat menuju Olimpiade juga terbilang cukup mendebarkan. Pasalnya, berdasarkan data IWF hingga April 2021, Rahmat Erwin masih berada di peringkat ke-22 dunia.