Vivin menambahkan, federasi menghormati jasa besar Shin Tae-yong maupun Patrick Kluivert selama memimpin Timnas Indonesia di masa tugas masing-masing. Namun, dia menekankan pentingnya bagi PSSI untuk fokus ke depan dan menatap masa depan sepak bola nasional.
“Kami sangat menghargai dan berterima kasih atas dedikasi Coach STY dan Coach PK yang sudah membantu berjuang di masa tugasnya. Namun, kini waktunya kita harus move on,” jelasnya.
Lebih lanjut, Vivin menjelaskan, PSSI tengah bekerja keras menyeleksi pelatih baru yang sesuai dengan visi jangka panjang federasi. Fokus utama bukan hanya mencari pelatih dengan reputasi besar, tetapi juga yang mampu menanamkan filosofi permainan dan sistem pembinaan yang berkelanjutan bagi Timnas Indonesia.
“PSSI sedang bekerja keras mencari sosok pelatih senior yang akan memimpin Timnas dalam jangka waktu panjang sesuai dengan visi dan peta jalan baru sepak bola Indonesia,” tutup Vivin.
Langkah PSSI ini menandai babak baru dalam arah kebijakan sepak bola nasional. Setelah berakhirnya era Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert, federasi ingin memastikan pembangunan tim nasional berjalan selaras dengan roadmap pengembangan sepak bola yang sudah disusun.
Dengan sikap tegas yang disampaikan Vivin Cahyani, PSSI ingin menegaskan komitmennya: tidak lagi bergantung pada nama besar, melainkan membangun sistem yang berkelanjutan demi kejayaan Garuda di masa depan.