Perjalanan Putri KW menuju semifinal pun penuh drama. Dia berhasil mengalahkan wakil India, Pusarla V. Sindhu, lewat pertarungan tiga gim ketat dengan skor 21-14, 13-21, dan 21-16. Kemenangan tersebut bukan hanya memastikan tiket semifinal, tetapi juga mengakhiri penantian panjang tunggal putri Indonesia yang haus medali Kejuaraan Dunia selama satu dekade.
Usai menyingkirkan Sindhu, Putri KW mengaku mampu bermain lebih nyaman meski sempat kehilangan gim kedua.
“Alhamdulillah hari ini bisa bermain dengan nyaman walaupun game kedua sempat tertinggal jauh. Ada perbedaan dari pertemuan di Sudirman Cup dengan yang sekarang, Sindhu tadi lebih menyerang. Kita sama-sama ambil dari depan untuk menyerang,” ujarnya.
Kini, semua mata tertuju pada langkah Putri KW berikutnya. Jika mampu menghentikan dominasi Yamaguchi, maka bukan hanya kutukan yang terhapus, tetapi juga lahir sejarah baru tunggal putri Indonesia di pentas dunia. Semifinal di Paris bisa menjadi momen pembuktian terbesar dalam kariernya.