Kepastian Rahmat meraih emas pada angkatan clean and jerk itu didapat setelah para pesaingnya yang bercokol di Grup A hanya mampu mengangkat barbel dibawah beban yang diangkatnya yakni, 209 kg.
Andreev Bozhidar dari Bulgaria harus puas meraih perak karena hanya mampu mengangkat beban seberat 195kg. Sedangkan, peraih perunggu, lifter Turkmenistan, Torayev Gaygysyz hanya mampu mengangkat seberat 193kg.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI), Hadi Wihardja, pun menyebut bahwa Rahmat pantas dijuluki Raja Clean and Jerk.
Bukan itu saja, Rahmat juga berhasil membawa pulang medali perak dari total angkatannya seberat 354 kg. Emas untuk kategori ini diraih lifter Italia, Reyes Martinez Oscar (356 kg), sedangkan perunggu diamankan lifter Uzbekistan, Toshtemirov M (352 kg).
Ini bukan pertama kali Rahmat memecahkan rekor dunia untuk angkatan clean and jerk. Dia juga pernah memecahkan rekor dunia di kelas 73 kg pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022. Kala itu dia mampu mengangkat beban 200 kg untuk melewati rekor milik lifter China, Shi Shiyong, yang berada di angka 198 kg.
"Luar biasa. Dia adalah satu-satunya lifter Indonesia yang berhasil memecahkan rekor dunia angkatan Clean and Jerk di dua kelas yang berbeda yakni 73 kg dan 81 kg. Maka dia pantas mendapat julukan 'The King of Clean and Jerk'," kata Hadi dalam rilis PABSI, Selasa (12/9/2023).
Hadi yakin satu medali emas dan satu medali perak dari Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2023 ini menjadi modal berharga bagi Rahmat menuju Asian Games 2023 pada September ini di Hangzhou, China. Dia optimis Rahmat bisa kembali memboyong medali emas dari ajang empat tahunan tersebut.
"Saya optimistis dia mampu membawa medali emas di Asian Games nanti. Walaupun dia harus berlaga di Kandang Naga,” tuturnya.