“Namun saat lomba tadi, Yogo justru tampil pantang menyerah sehingga ia mampu menjaga konsistensi kecepatan larinya baik di trek lurus maupun saat di tikungan,” sambungnya.
Rima berharap medali emas yang direbut Sapto Yogo bisa membuat para Kontingen Indonesia membuka keran medali emasnya. Apalagi pencapaian yang diraih Sapto Yogo adalah medali yang telah dinantikan.
Mengingat sebelumnya, Suparni Yati yang diharapkan dapat meraih medali emas pada nomor tolak peluru justru belum bisa mencapai target itu. Suparni harus puas mendapat medali perak usai kalah saing dari utusan Jepang, Reina Hori.
“Keberhasilan Yogo merebut medali emas lari 400 meter merupakan pembuka jalan bagi medali emas Indonesia setelah sebelumnya Suparni yang kita harapkan merebut emas tolak peluru hanya mampu meraih perak. Inilah medali emas yang kita nanti-nantikan,” imbuh Rima.
Seperti diketahui, Sapto Yogo menjadi yang tercepat dalam lari 400 meter kategori T37 putra. Tampil di Huanglong Sports Center Stadium, Senin (23/10/2023), peraih medali perunggu Paralimpiade Tokyo 2020 itu keluar menjadi yang tercepat.
Sapto Yogo mencatatkan waktu 54,80 detik. Dalam perlombaan itu, Sapto Yogo mengalahkan pelari asal Thailand, Apisit Taprom yang meraih perak, dan Thamer Ahmed Alzahrani asal Arab Saudi yang mendapat perunggu.
Apisit Taprom menjadi runner-up, setelah mencatatkan waktu 56,63 detik. sedangkan Thamer Ahmed Alzahrani melintasi garis finis dengan waktu 57.55 detik.
Perjuangan Sapto Yogo belum berakhir. Peraih medali emas Asian Games 2018 itu akan mempersiapkan diri untuk berlomba di nomor 100 dan 200 meter putra yang akan dilombakan pada Selasa (24/10/2023) besok.