Suasana Stadion Utama Riau berubah riuh sejak pukul 06.15 WIB ketika lari dimulai. Peserta yang sebagian besar merupakan anak muda, hingga sejumlah ekspatriat asal Brasil, menambah semarak kegiatan.
Kehadiran lagu viral Tabola Bale di dalam stadion membuat atmosfer semakin hangat.
Dalam momentum lari pagi tersebut, Hasto menyampaikan pesan penting mengenai peran generasi muda dalam masa depan Indonesia.
Menurutnya, anak muda harus dipersiapkan menjadi “Pemuda Pandu Bangsa”, yakni generasi yang siap memimpin dengan visi jauh ke depan.
"Anak muda tidak boleh menyerah dan harus terus bersemangat. Semangat itu datangnya dari ide, imajinasi dan gagasan akan masa depan," ungkap pria asal Yogyakarta itu.
Ia menegaskan bahwa berlari memiliki filosofi yang serupa dengan membangun bangsa: diperlukan stamina, strategi, ritme, dan disiplin.
"Membangun Indonesia Raya butuh keteguhan ideologi dan napas panjang perjuangan. Sifat itu ada pada anak muda yang kreatif dan kuat dalam jejaring media sosial," tambahnya.
Di akhir kegiatan, Hasto juga kembali menyoroti masalah asap akibat kebakaran hutan yang kerap muncul di wilayah Riau.
"Semoga persoalan asap ini tidak berulang kembali. Kami yakin seluruh runners memuja udara bersih tanpa asap polusi," ujarnya.
Sebagai informasi, pekan sebelumnya Hasto berpartisipasi dalam kategori 10K di ajang Bank Jateng Borobudur Marathon, dan berhasil mencapai garis finis dalam waktu 1 jam 21 menit.