Memasuki gim ketiga, Sabar menyebut perubahan pendekatan menjadi kunci kebangkitan. Dia dan Reza mencoba bermain lebih rileks untuk keluar dari tekanan.
“Di gim ketiga kami coba untuk lebih enjoy lagi,” ucap dia.
Reza kemudian mengungkap kondisi fisik yang dia alami selama pertandingan. Dia menyebut rasa sakit di bagian tubuh tertentu memengaruhi pergerakannya di lapangan.
“Di gim kedua kami tertekan dengan pola permainan mereka yang punya speed dan power sangat kuat terlepas dari ada rasa sakit di pergelangan kaki dan paha saya jadi gerakannya kurang bisa leluasa. Tidak mudah bagi kami untuk memenangkan laga hari ini,” tutur Moh Reza Pahlevi Isfahani.
Meski menghadapi keterbatasan fisik, Reza menilai performa mereka di World Tour Finals 2025 tetap menunjukkan perkembangan positif. Dia merasa permainan mereka konsisten sejak tampil di SEA Games.
“Kami merasa penampilan kami di sini cukup baik, performanya berlanjut dari SEA Games kemarin,” ujar dia.
Reza juga menyoroti aspek fisik sebagai pekerjaan rumah ke depan. Dia menyadari daya tahan di lapangan harus terus ditingkatkan karena kualitas lawan akan semakin berat.
“Evaluasinya lebih ditambah lagi nanti daya tahan di lapangannya karena juga semakin kesini kan lawan juga semakin kuat,” lanjut dia.