Masyarakat Indonesia baru mengenal permainan ini ketika tentara pemerintah Kolonial Inggris datang ke Nusantara dan langsung berkembang pesat. Sebagai payung olahraga, Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) didirikan pada 5 Mei 1951.
Sejak pertama ditemukan hingga kini, bulutangkis mempunyai aturan dasar. Pertama olahraga ini dimainkan di atas lapangan berukuran berbentuk persegi panjang dengan panjang 13,4 meter dan lebar 6,1 meter untuk pemain ganda. Sementara untuk tunggal lebar lapangan hanya 5,18 meter.
Lapangan bulutangkis dibagi menjadi dua dengan pembatas net. Terdapat pula wilayah untuk atlet melakukan servis dengan bentuk persegi berukuran 1,98 meter dari net. Sementara untuk nomor ganda, servis berjarak 0,76 meter dari garis belakang.
Untuk ukuran net, ketinggiannya diharuskan mencapai 1,55 meter dari pinggir dan 1,542 meter di tengah lapangan. Jaring net sendiri diwajibkan untuk berwarna gelap, kecuali bibir net yang diharuskan berwarna putih.
Sementara untuk alat yang digunakan dalam permainan bulutangkis adalah raket dan kok.
BWF menetapkan kok permainan bulutangkis berdiameter 58-68 milimeter. Selain itu kok juga harus memiliki 16 buah bulu dengan ukuran panjang 62 sampai 70 milimeter, serta bobot 4,47 gram dan 5,50 gram.