Erick menilai skema dana pensiun sangat penting agar atlet memiliki masa depan jelas. Dia berharap stigma masyarakat tentang atlet yang berujung hidup susah bisa hilang. "Supaya atlet itu punya masa depan. Jangan nanti ibu-ibu, bapak-bapak di rumah, 'Ah enggak usah jadi atlet! Miskin! Susah!," tambah dia.
Dalam paparannya, Erick juga mencontohkan cabang olahraga yang telah menawarkan pendapatan besar, yaitu sepak bola. Menurut dia, pesepak bola Indonesia bisa mendapatkan gaji bersih mencapai Rp4–5 miliar per tahun.
"Nah, padahal kalau lihat gaji pemain bola, miliar-an. Miliar-an loh. Setahun bisa 4 sampai 5 miliar. Jadi kalau per bulannya berapa ratus juta itu? Saya rasa enggak banyak penduduk Indonesia yang punya gaji ratusan juta. Nah, cuman persepsi ini harus dibetulkan. Jangan olahragawan tuh miskin, susah," katanya.
Melalui kebijakan-kebijakan baru, pemerintah ingin menciptakan ekosistem yang membuat atlet dapat hidup layak selama masa karier dan tetap memiliki masa depan stabil setelah pensiun. Erick menilai ini merupakan pondasi penting bagi transformasi olahraga nasional.
"Makanya kami mau olahragawan itu punya bonus yang baik, punya masa depan yang baik, dan tadi kebijakan student atlet yang diberikan Bapak Presiden mengenai LPDP, ini juga penting. Supaya kalau setelah pensiun dari olahraga, tetap bisa berlanjut ke yang lain, gitu," tuturnya lagi.