Ia mengaku senang karena membuka penampilan di Hot Nine dengan bagus setelah menundukkan Rini Nasution dari Sumatra Utara. Iya berharap dapat meraih gelar juara di turnamen untuk atlet putri ini.
“Saya anak pertama dari 4 bersaudara. Hobi saya olahraga, tentu saja biliar, badminton, renang. Saya senang olahraga dari mama.” Demikian Silviana Lu memulai cerita tentang kehidupan pribadinya.
Ia mengenal olahraga biliar dari pamannya dari pihak ibu sejak masih berusia kanak-kanak. Pamannya, Leo Kamarudin adalah atlet biliar yang cukup berprestasi di masanya. Silviana mengenal biliar sejak berusia 2 tahun dan mulai menekuni permainan ini sejak kelas 4 SD.
“Event biliar yang saya ikuti pertama kali di kelas 6 SD, kejuaran tingkat Provinsi. Di sana saya mendapat medali perunggu. Dan dari sana saya diberangkatkan untuk mengikuti Kejuaraan Nasional pada saat saya kelas 1 SMP.”
Sejak saat itu hingga saat ini ia pun tak pernah lagi berhenti bermain biliar dan merajut mimpi untuk menjadi juara dunia. “Cita cita saya ingin menjadi juara dunia”
Gadis kelahiran Pontianak, Kalimantan Barat yang biasa dipanggil dengan nama Ana ini mengaku asli orang Kalimantan Barat. Tetapi sejak tahun 2018 ia mutasi untuk menjadi atlet Papua. Ia sedang dalam masa cuti kuliah karena harus fokus pada prestasi di biliar. Silviana mengatakan untuk mewujudkan mimpi menjadi juara dunia, ia membutuhkan dukungan yang serius dari semua pihak. Itulah alasan mengapa ia memilih hijrah ke Papua.
“Ingin jenjang prestasi yang lebih baik lagi. Dan Papua menyanggupi untuk memfasilitasi event event yang akan saya ikuti utk mencapai cita cita saya.”