FLORIDA, iNews.id - Petenis Amerika Serikat (AS) Madison Brengle mengajuan tuntutan kepada Asosiasi Tenis Wanita (WTA) dan Federasi Tenis Internasional (ITF), Senin (9/4/2018) waktu setempat. Dia menganggap program anti-doping kedua badan tenis internasional itu telah membuatnya cedera.
Sebagai atlet profesional, Brengle tentu tidak asing dengan program anti-doping. Hanya saja, karena dia berkali-kali menyerahkan darah untuk diperiksa, kini Brengle mengalami pembengkakan.
Rupanya, petenis berusia 28 tahun itu memiliki penyakit yang langka. Ketika tubuhnya disuntik jarum, maka timbul reaksi berupa pembengkakan.
Brengle pertama kali menunjukkan efek samping pada jarum tes doping pada November 2016. Dia positif menderita Complex Regional Pain Syndrome (Sindrom Rasa Sakit Regional Kompleks) Tipe 1.
Penyakit langka tersebut disebabkan oleh jarum dan menimbulkan rasa sakit luar biasa, yang diikuti dengan pembengkakkan, mati rasa dan memar di lokasi penyuntikan. Penyakit ini dapat dirawat, tetapi tidak bisa disembuhkan.
Sebelumnya Brengle diketahui telah menginformasikan WTA dan ITF mengenai penyakitnya itu. Namun, kedua badan tenis itu tetap menggunakan jarum suntik untuk mengambil sampel darahnya.
“Saya mengambil langkah ini supaya otoritas yang mengendalikan olahraga ini sadar untuk memperlakukan petenis dengan kehormatan dan harga diri, bukan komoditas,” kata Brengle kepada Reuters.
Pengacara Brangle Peter Ginsberg menjelaskan jika pengambilan darah untuk uji tes doping telah melukai kliennya. Dia menuntut WTA dan ITF untuk membayar USD10 juta dolar atau setara Rp137 miliar atas kerugian yang diderita Brengle.
“Otoritas tenis tidak mengindahkan bukti diagnosa kondisi Brengle, dan menolak mencari metode alternatif dalam pengujian doping sesuai rekomendasi medis. Cedera akibat jarum suntik tes doping membuat Brengle terpaksa mundur dari kompetisi,” ujar Ginsberg.
Ranking Brengle tiap tahunnya kian menurun akibat penyakit yang dideritanya. Dari yang awalnya menempati ranking 40 dunia, sekarang berada di posisi 83.
Lebih lanjut, Ginsberg juga menegaskan kondisi petenis ranking 83 dunia itu semakin memburuk. Tidak hanya mengalami pembengkakan, kini dia juga kewalahan saat memberikan servis dan pukulan.
Dalam tuntutannya, Brengle menyeret depatemen anti-doping WTA dan ITF, serta Direktur Integritas dan Pengembangan ITF Stuart Miller. Selain itu, petugas yang kerap mengambil sampel darah Brengle, John Snowball, juga ikut dituntut.