Sejatinya, karantina di asrama ini memang dilakukan oleh para atlet Pelatnas PBSI Cipayung yang lain. Namun bedanya, kali ini untuk atlet yang mentas di Olimpiade Paris 2024 tidak bisa sembarang keluar seperti sebelum-sebelumnya.
“Kalau karantina selama ini memang mereka di asrama, tapi jam-jam keluar yang tidak perlu memang sangat dibatasi. Mereka dapat bertemu keluarga di Sabtu siang. Itu dibolehkan. Kemudian Minggu kembali lagi ke asrama,” Ricky menjelaskan.
“Tapi di keseharian jika tidak urgent sekali, artinya ada keluarga, sebetulnya kami masih bisa izinkan dan kalau memang harus keluar, kita izinkan,” tambah Ricky.
Tidak hanya itu saja. Ricky juga menghimbau kepada atlet-atletnya untuk mengurangi penggunaan handphone saat latihan menatap Olimpiade Paris 2024. Terkhusus dalam berselancar di media sosial.
“Media sosial dan handphone sebagainya kita sampaikan sebelumnya, ya tidak perlu membawa ponsel lah. Dan sejauh ini sudah sangat baik. Sekali lagi ini tujuannya untuk mendukung dan menjalani sisa waktu yang ada,” kata Ricky.