Keterbatasan waktu persiapan memang jadi kendala tersendiri. Namun, semangat juang tinggi para pemain diyakini bisa menutup celah tersebut. Coach Amril berharap para pemain disiplin menjaga konsentrasi sepanjang pertandingan.
Final ini juga bukan sekadar soal trofi, tapi momentum penting bagi tim untuk mengukur sejauh mana perkembangan futsal Indonesia di level internasional. Melawan Denmark, para pemain dituntut bermain efektif dalam bertahan dan tajam saat menyerang balik.
Motivasi tambahan juga datang dari publik tanah air. Dukungan penuh dari para pecinta futsal Indonesia diharapkan bisa menjadi energi positif agar para pemain tampil tanpa beban dan percaya diri menghadapi tim kuat Eropa tersebut.
Dengan semangat pantang menyerah, Timnas Futsal Indonesia bertekad menorehkan sejarah dengan membawa pulang gelar juara CFA 2025. Hasil di Shijiazhuang malam ini bisa menjadi pijakan penting untuk meningkatkan daya saing futsal Indonesia di kancah global.