Fahmy juga menyoroti adanya cabang olahraga yang menguntungkan tuan rumah untuk mendapatkan medali. Selain itu, dia juga mengkritik jumlah cabor yang ditetapkan KONI.
Dia menilai harusnya cabor yang dipertandingkan selaras dengan cabor yang dimainkan di Asian Games dan Olimpiade.
“Hal ini agar sejalan dengan program pembinaan atlet untuk cabang-cabang olahraga Olimpiade kedepan,” ujarnya.
Menurutnya, cabor yang akan dipertandingkan di PON Aceh-Sumut 2024 jauh lebih banyak dibandingkan pagelaran beberapa PON sebelumnya. Fahmy pun membandingkan dengan pekan olahraga nasional di Malaysia.
“Dari tahun-tahun sebelumnya, jumlah cabang olahraga di PON terus meningkat—dari Riau dengan 43 cabang, Jabar dengan 44 cabang, Papua dengan 37 cabang, dan tahun ini mencapai 65 cabang. Menurut saya, ini terlalu banyak jika dibandingkan dengan negara-negara lain, seperti Malaysia yang hanya memiliki 32-38 cabang dalam Asian Games,” katanya.