BANDUNG, iNews.id – Nama Iie Sumirat memang tidak asing di telinga pecinta bulu tangkis Indonesia. Namun, dedikasi dan semangatnya yang tak pernah padam, bahkan ketika tubuhnya dilanda penyakit, baru benar-benar dirasakan secara mendalam setelah kepergiannya. Sang legenda memilih tetap melatih, meski tendon kakinya sudah putus dan paru-parunya mulai terinfeksi.
Putra almarhum, Yayang Tryawan, menjadi saksi langsung atas keteguhan sang ayah. Di sela upacara pemakaman yang berlangsung di TPU Legok Ciseureuh Mekarwangi, Bandung, Rabu (23/7/2025), Yayang mengungkapkan bagaimana Iie tetap menjalankan tugas sebagai pelatih dalam kondisi tubuh yang sebenarnya sudah tidak memungkinkan.
“Bapak tetap melatih meski sakit. Karena tendon yang putus tidak dirasa, lalu terus aktif, sampai akhirnya jadi komplikasi ke paru-paru,” tutur Yayang.
Bahkan ketika kemampuan bicara mulai hilang dalam tiga bulan terakhir, Iie Sumirat tetap mempertahankan semangat yang sama.
“Kondisi makin menurun, tapi mentalnya luar biasa,” tambahnya.
Pilihan Iie untuk terus aktif, bukan karena tidak menyadari bahayanya, tetapi karena tekadnya untuk terus membagikan ilmu dan membentuk generasi bulu tangkis baru. Bagi banyak atlet muda, Iie bukan hanya pelatih, tapi figur inspiratif yang menunjukkan arti sebenarnya dari dedikasi total.
Dalam dunia olahraga yang penuh kompetisi dan tekanan, sosok seperti Iie Sumirat menjadi langka. Ia tidak mencari panggung, tetapi fokus pada proses membina dan menempa atlet sejak usia dini. Bahkan di tengah rasa sakit, ia tetap hadir di lapangan, memperbaiki teknik, memberi motivasi, dan menjadi tempat bertanya bagi banyak bibit muda bulu tangkis.