2. Kekuatan mental
Di antara perubahan signifikan tim Indonesia kali ini adalah kekuatan mental para pemainnya. Hal itu diakui secara pribadi oleh Shin Tae-yong yang membeberkan bagaimana kualitas menjadi senjata utama pasukan Garuda melawan Vietnam.
Shin Tae-yong juga tidak pernah merasa puas dengan penampilan tim Indonesia. Pelatih asal Korea Selatan itu akan selalu menuntut lebih dari para pemainnya meski sudah menang.
Sikap ini sudah ditanamkan Shin Tae-yong sejak awal mengelola skuad Garuda. Jajaran pemain akhirnya terbiasa dengan sikap tidak puas dan selalu memotivasi diri untuk memberikan yang terbaik saat beraksi di lapangan.
3. Pola permainan yang kasar
Skuad Garuda di Piala AFF kali ini juga menampilkan pola permainan yang keras, bertujuan agar lawan kesulitan mengatur pergerakannya. Pola permainan ini pun tak luput dari kritikan media Vietnam.
Statistik permainan setelah tiga pertandingan membuktikan klaim ini. Indonesia menjadi tim yang paling banyak mendapat kartu kuning dibandingkan Malaysia dan Vietnam, yakni 6 kartu kuning.
Skuad Garuda juga memenangkan 33 tekel, dibandingkan dengan 15 untuk Malaysia dan 16 untuk Vietnam. Cukup untuk menjelaskan pola permainan keras yang dijalankan tim di Piala AFF kali ini.
Permainan ini diprediksi akan dipakai saat melawan Malaysia mengingat rivalitas kedua negara ini sudah terkenal. Pola permainan Timnas Indonesia pun dinilai begitu keras hingga seakan memancing provokasi.