TURIN, iNews.id – Luciano Spalletti resmi memulai babak baru dalam kariernya sebagai pelatih Juventus. Mantan pelatih Napoli dan Timnas Italia itu datang ke Continassa, Kamis (30/10/2025), untuk menandatangani kontrak dan segera mengambil alih kursi panas di Allianz Stadium.
Namun, tugas Spalletti jauh dari mudah. Si Nyonya Tua saat ini tertinggal tiga poin dari zona Liga Champions dan menghadapi sejumlah masalah struktural yang sudah menumpuk sejak musim lalu.
Kontrak Spalletti berlaku hingga akhir musim dengan opsi perpanjangan otomatis jika ia berhasil membawa Juventus finis di posisi empat besar Serie A. Untuk mencapai target ambisius tersebut, pelatih asal Italia berusia 66 tahun itu harus melakukan revolusi taktik dan mental di tubuh Bianconeri.
Berikut tiga hal krusial yang harus segera diperbaiki Spalletti agar Juventus bisa kembali menebar ketakutan di Eropa:
Salah satu pekerjaan terbesar Spalletti adalah membangkitkan lini serang Juventus yang tumpul di bawah asuhan Igor Tudor. Sebelum Tudor dipecat, Juventus menjalani empat pertandingan tanpa mencetak gol, sebuah rekor negatif yang terakhir kali terjadi pada tahun 1991.
Data dari Sky Sport Italia menunjukkan, Juventus memang menduduki peringkat keempat Serie A dalam hal perebutan bola di area atas, tetapi justru berada di posisi ke-18 dalam menciptakan peluang dari situasi tersebut.
Artinya, pressing tinggi mereka efektif, tapi serangan kerap berakhir tanpa arah di sepertiga akhir lapangan.
Tudor juga sering merotasi penyerang tengah — dari Dusan Vlahovic, Jonathan David, hingga Kenan Yildiz — tanpa menemukan kombinasi ideal.
Spalletti, yang dikenal dengan sistem 4-3-3 progresifnya, harus memberi struktur dan hierarki yang lebih jelas di lini depan agar serangan Juventus lebih tajam dan efisien.
Dengan pemain seperti Vlahovic, Yildiz, dan Conceiçao, Juventus seharusnya bisa menjadi mesin gol seperti Napoli-nya Spalletti di musim 2022/2023.