3 Pelatih Tertua di Piala Dunia 2022, Ada yang Pernah Bertarung dengan Penyakit Ganas

Tri Erysandi
Pelatih Timnas Portugal Fernando Santos. (Foto: REUTERS)

1. Louis van Gaal (71 Tahun)

Mantan Pelatih Ajax Era 90-an, Louis van Gaal (foto: publimetro)

Louis van Gaal merupakan pelatih dari timnas Belanda, dia menjadi pelatih tertua di turnamen besar Piala Dunia 2022 ini sebab usianya sudah menginjak 71 tahun. Berkat pengalaman dan kemampuannya sebagai pelatih, Belanda belum terkalahkan dalam 15 laga terakhir. 

Selain itu, pada Piala Dunia 2022 ini Belanda berhasil menduduki puncak klasemen sementara Grup A dengan perolehan 7 poin. Pengalamannya sebagai juru taktik sudah tidak diragukan lagi, sudah menjadi pelatih sejak 1991. 

Louis van Gaal sudah pernah melatih klub-klub besar dan juga Timnas Belanda diantaranya Ajax Amsterdam (1991-1997), Barcelona (1997-2000), Timnas Belanda (2000-2001, 2012-2014, dan 2021-saat ini), AZ Alkmaar (2005-2009), Bayern Munchen (2009-2011), dan Manchester United (2014-2016).

Banyak prestasi ditorehkan Van Gaal sepanjang karier kepelatihannya. Salah satu yang termahsyur dia pernah membawa Ajax Amsterdam juara Liga Champions pada 1995.

Van Gaal sendiri sempat menjadi sorotan sebelum Piala Dunia 2022 digelar. Dia mengaku menderita penyakit ganas kanker prostat. Namun, Van Gaal mengaku sudah pulih berkat menjalani perawatan secara berkala.

"Saya telah melalui semuanya," kata Van Gaal kepada kantor berita Belanda ANP pada April 2022.  "Saya menjalani 25 perawatan radiasi. Kemudian saya harus menunggu lima atau enam bulan untuk melihat apakah itu berhasil dan ternyata itu berhasil."

2. Vahid Halilhodžić (70 Tahun)

Foto: Football Italia

Terpaut usia satu tahun dari Louis van Gaal pelatih tertua di Piala Dunia 2022 selanjutnya adalah Vahid Halilhodzic pelatih Timnas Maroko yang saat ini berusia 70 tahun. 

Vahid dulunya sempat menjadi pemain sepak bola selama 19 tahun di beberapa klub, salah satunya adalah klub asal Prancis, Paris Saint-Germain di tahun 1986 hingga 1987. Vahid juga sempat membela timnas Yugoslavia U-21 (1975-1978) dan Yugoslavia (1976-1985).

Setelah pensiun, Vahid beralih menjadi pelatih di banyak klub dan timnas, yaitu Beauvais (1993-1994), Raja Casablanca (1997-1998), Lille (1998-2002), Rennes (2002-2003), Paris Saint-Germain (2003-2005), trabzonspor (2005-2006 dan 2014-2015), Ittihad Jeddah (2006), Pantai Gading (2008-2010), Dinamo Zagreb (2010-2011), Timnas Aljazair (2011-2014), Timnas Jepang (2015-2018), dan Timnas Maroko (2019-saat ini).

Vahid juga sempat menorehkan prestasi atas kemampuannya dalam meracik strategi, dia berhasil membawa Pantai Gading mengikuti Piala Afrika 2010 dan Timnas Maroko mengikuti Piala Dunia 2022 di Qatar.

Editor : Dimas Wahyu Indrajaya
Artikel Terkait
Soccer
12 bulan lalu

Sejarah Hari Ini: Messi Juara Piala Dunia 2022 dalam Final Penuh Drama

Soccer
2 tahun lalu

Sejarah Hari Ini: Lionel Messi Tuntaskan Impian Juara Piala Dunia 2022 bersama Timnas Argentina

Soccer
2 tahun lalu

Jersey Piala Dunia 2022 Lionel Messi Dilelang, Ditawar Rp80 Miliar!

Soccer
2 tahun lalu

Cristiano Ronaldo Pakai Jubah Arab, Lebih Gagah dari Lionel Messi saat Juara Piala Dunia?

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal