3. Tammy Abraham Predator Lini Depan
Tak salah Mourinho menggaet Tammy Abraham dari Chelsea pada awal musim 2021/2022. Si jangkung asal Inggris mampu membayar kepercayaan sang pelatih.
Hasilnya Abraham mampu menjadi predator lini depan bagi AS Roma. Di Liga Konferensi Eropa, dia tampil sangar dengan menyarangkan 9 gol.
Sayangnya Abraham masih kalah dengan pemain Feyenoord, Cyriel Dessers. Striker asal Nigeria itu menjadi top scorer karena mencetak 10 gol.
Namun, tak bisa dipungkiri Abraham adalah pembelian tepat bagi AS Roma. Total dia mengoleksi 27 gol di segala ajang pada musim perdananya ini.
4. Gelar Pertama Jose Mourinho di AS Roma
Didatangkan pada awal musim 2021/2022, Jose Mourinho mampu membuat perubahan besar. AS Roma memang masih tampil inkosisten, tetapi lebih baik ketimbang musim sebelumnya.
Ditilik dari tabel klasemen Liga Italia musim lalu, AS Roma hanya finis di posisi tujuh. Namun, pada musim ini sedikit berbeda. Mereka duduk di posisi enam!
Mourinho menjawab kepercayaan manajemen dan tifosi pada musim perdananya. Gelar juara Liga Konferensi Eropa merupakan yang pertama dipersembahkan pelatih asal Portugal itu.
5. Mourinho The Special One Jadi The Only One
Jose Mourinho menjadi kunci kesuksesan AS Roma. Dia pun mencetak sejumlah rekor seusai AS Roma mengunci gelar juara Liga Konferensi Eropa.
Kini Mourinho telah mengoleksi lima gelar kompetisi antarklub Eropa. Sebelumnya, dia sudah menjuarai dua Liga Europa (FC Porto, Manchester United) dan dua Liga Champions (FC Porto, Inter Milan).
Dia pun menjadi pelatih pertama atau sejauh ini menjadi satu-satunya yang menjuarai tiga kompetisi antarklub Eropa tersebut. "The Special One menjadi The Only One," begitulah menurut cuitan sejumlah netizen di Twitter.
Selain itu, Mourinho masuk dalam daftar pelatih tersukses di Eropa. Lima koleksi gelarnya membuat nama Mourinho sejajar dengan Pep Guardiola dan Zinedine Zidane. Ketiganya di belakang Carlo Ancelotti yang mengoleksi tujuh gelar antarklub Eropa.