SINGAPURA, iNews.id - Ada 5 fakta menarik di babak fase grup Piala AFF 2020. Salah satunya datang dari Timnas Indonesia yang menyandang predikat tim paling tajam.
Kedua grup Piala AFF 2020 sudah sama-sama menentukan wakil untuk berlaga di semifinal ajang dua tahunan tersebut. Grup A diwakili Thailand dan Singapura, sedangkan Grup B Indonesia dan Vietnam.
Pada babak semifinal nanti, Indonesia akan berhadapan dengan Singapura yang berhasil menjadi runner-up Grup A. Sedangkan laga menarik lainnya akan tersaji antara dua tim tangguh Asia Tenggara saat ini, Thailand versus Vietnam.
Dikutip dari Sportstars, ada sejumlah fakta menarik di Fase Grup Piala AFF 2020. Salah satu yang membanggakan adalah Indonesia menjadi juara grup dengan catatan tanpa terkalahkan dan predikat tim paling tajam.
1. Thailand Sapu Bersih Kemenangan
Pada babak fase grup Piala AFF 2020 kali ini, Thailand datang sebagai salah satu tim favorit juara. Skuad asuhan, Alexandré Polking ini tergabung di Grup A bersama, Filipina, Singapura, Timor Leste, dan Myanmar.
Grup ini terbilang cukup mudah dibandingkan dengan Grup B yang berisikan tim-tim kuat. Jadi wajar saja Thailand berhasil meriah empat kemenangan pada babak fase grup ini dengan rincian, Timor Leste (2-0), Myanmar (4-0), Filipina (2-1), dan terakhir Singapura (2-0).
2. Timnas Indonesia Tak Terkalahkan dan Paling Tajam
Siapa sangka Timnas Indonesia yang tadinya dipandang sebelah mata justru mampu menyulitkan finalis Piala AFF 2018, Vietnam dan Malaysia di Grup B. Bahkan skuad asuhan Shin Tae-yong berhasil menjadi juara Grup B dengan raihan 10 poin dari tiga kemenangan dan satu Imbang.
Ya, Timnas Indonesia menjadi salah satu tim tak terkalahkan di babak fase grup. Namun, tim Garuda tidak sendirian menyandang status ini, karena Thailand dan Vietnam mencetak hasil yang sama.
Tidak sampai di situ saja, Timnas Indonesia justru tampil di luar dugaan dengan menyandang predikat tim paling tajam di Piala AFF 2020 kali ini. Dari empat pertandingan, Timnas Indonesia berhasil mencetak 13 gol!
Evan Dimas dkk hanya tidak mencetak gol ketika imbang 0-0 melawan Vietnam. Saat itu, Shin Tae-yong lebih memilih pemainnya bermain bertahan dibandingkan menyerang.