3. Arkhan Kaka Garang Melebihi Striker UEA
Kegarangan Arkhan Kaka menjadi yang paling menonjol dalam laga ini. Striker muda anak dari legenda Persija Purwanto Suwondo itu sukses menyarangkan empat gol pada babak pertama.
Quattrik! Ketajaman Arkhan Kaka pun sementara ini melebihi striker Uni Emirates Arab (UEA), Al-Marzouki. Pada laga sebelumnya, Al-Marzouki juga tampil brilian kala melawan Guam.
Saat itu, Al-Marzouki menyarangkan hattrick dan membawa UEA menang 9-0. Al-Marzouki tiga gol, sementara Arkhan Kaka lebih baik dengan empat gol. Persaingan keduanya pun kemungkinan bakal seru.
Terlebih lagi, Indonesia akan melawan UEA pada Rabu (5/10) nanti. Akan menjadi menarik bagi kedua pemain saling memamerkan aksinya dan bersaing memperebutkan predikat striker paing tajam pada babak kualifikasi ini.
4. Ada Pemain Berdarah Korea Selatan yang Sumbangkan Gol
Salah satu pencetak gol untuk Indonesia ialah Ji Da Bin. Nama yang terdengar kurang umum bagi orang Indonesia.
Ya, itu karena Ji Da-bin memiliki darah Korea Selatan dari ayahnya yang bernama Ji Ha-sik. Meski namanya sangat Korea, Ji Da-bin nyatanya lahir di Depok, Jawa Barat, pada 3 Maret 2006. Sejak kecil dia sudah mengolah si kulit bundar sebagai striker.
5. Indonesia Tim Paling Subur
Kemenangan 14-0 atas Guam membuat Indonesia menjadi tim paling subur dalam mencetak di klasemen sementara Grup B. Sebelum ini, UEA adalah tim paling sering mencetak gol dengan torehan 13 gol.
Meski menjadi tim paling subur, Indonesia masih duduk di posisi dua. Alasannya UEA sudah tampil dua kali dan meraih dua kemenangan pula sehingga duduk di puncak klasemen sementara Grup B. Garuda Muda pun terpaut tiga angka.
Laga pembuktian pun nantinya akan tersaji pada Rabu (5/10). Diharapkan Arkhan Kaka cs bisa mengalahkan UEA.
Semoga kemenangan 14-0 melawan Guam bisa menjadi modal motivasi berharga bagi tim muda Indonesia. Jika dibandingkan dengan UEA, Indonesia asuhan Bima Sakti lebih baik. Karena UEA hanya bisa menang 9-0 saat melawan Guam.