5 Pemain yang Dipaksa Keluar dari Klubnya Lalu Balas Dendam, Barcelona Kena Karma Pahit

Rilo Pambudi
Kisah pemain yang dipaksa keluar dari klubnya sendiri, Luis Suarez (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Kisah pemain yang dipaksa keluar dari klubnya sendiri mungkin menjadi hal lumrah di dunia sepak bola. Akan tetapi, tidak banyak pemain bintang bisa memberikan balasan kepada klub yang membuangnya.

Dinamisnya sepak bola sebagai sebuah olahraga sekaligus bisnis membuat siapa saja bisa keluar masuk sesuai kehendak diri sendiri maupun klub. Sebut saja Cristiano Ronaldo yang dipecat Manchester United pada September 2022 lalu hingga membuatnya harus hengkang Arab Saudi.

Contoh lain adalah La Pulga, Lionel Messi, yang mau tak mau harus dilepas Barcelona ke PSG karena masalah keuangan klub pada 2021 lalu. Bahkan pemain sekelas Messi pun harus terdepak dari klub yang telah dibelanya sejak junior.

Nasib serupa juga dialami oleh Sergio Ramos yang sudah belasan tahun membela Real Madrid dan memberikan banyak gelar untuk klub. Ia harus terdepak ke PSG meski sebenarnya tidak pernah menginginkan hal tersebut.

Namun, tiga contoh pemain di atas masih belum bisa balas dendam kepada klub yang mendepak mereka. Ronaldo, Messi, atau Ramos mungkin bisa pamer kualitas, tetapi tidak seperti beberapa pemain berikut yang bisa menjadi mimpi buruk bagi klub yang pernah membuangnya.

1. Fernando Morientes

Nama pertama adalah striker asal Spanyol, Fernando Morientes yang menjadi salah satu pencetak gol hebat selama berada di Real Madrid, Real Zaragoza, dan klub La Liga lainnya.

Morientes sejatinya sudah bergabung dengan El Real sejak tahun 1997. Tetapi, ia lama-lama mulai kesulitan untuk mendapat tempat di tim utama.

Hasilnya, Morientes harus rela dilepas ke AS Monaco pada tahun 2003 dengan status pinjaman. Morientes yang dibuang Madrid tak mau menyiakan kesempatan kala timnya bertemu dengan klub lamanya di kompetisi Liga Champions Eropa 2004.

AS Monaco bertemu Real Madrid di babak perempat final. Tim yang dibela Morientes sempat tertinggal 4-2 di leg pertama.

Namun, AS Monaco berhasil menang dengan skor 3-1 di leg kedua yang membuat agregat berakhir dengan skor 5-5. AS Monaco menjadi tim yang berhak lolos setelah unggul agresivitas gol tandang.

Morientes berhasil balas dendam dengan baik setelah satu golnya menjadi penentu kemenangan AS Monaco atas Real Madrid yang membuangnya.

2. Samuel Eto’o

Eto'o harus diakui sebagai salah satu striker terbaik yang pernah dimiliki Barcelona. Dua gelar Liga Champions, tiga gelar La Liga, dan beberapa trofi bergengsi yang lain adalah bukti pengabdian hebatnya.

Namun, semua berubah ketika Pep Guardiola datang. Pelatih asal Spanyol itu menyingkirkan beberapa pemain hebat seperti Ronaldinho hingga Eto'o.

Eto’o sempat dipertahankan semusim dan sukses persembahkan 6 gelar dalam satu musim untuk Barca pada tahun 2009. Sayangnya, setelah itu ia benar-benar dibuang ke Inter Milan.

Di bawah asuhan Jose Mourinho, Eto’o tak kehilangan sinarnya. Ia menjadi andalan di Inter Milan bersama Diego Milito hingga Wesley Sneijder.

Striker asal Kamerun itu bahkan sukses meraih treble keduanya setelah membawa Inter memenangkan Serie A, Coppa Italia, dan tentunya Liga Champions Eropa.

Saat Liga Champions Eropa 2009/2010, Eto’o bisa berbangga dan sukses membuktikan pada Pep Guardiola. Pasalnya, ia berhasil menyingkirkan FC Barcelona di semifinal.

3. Alvaro Morata

Pada pertengahan 2014, Alvaro Morata yang telah membela Real Madrid sejak kelompok usia harus didepak lantaran didepak ke Juventus. Bersama klub Nyonya Tua, ia berhasil menjadi pemain penting Bianconeri.

Pada semifinal Liga Champions 2014/2015, Morata dipertemukan dengan klub lamanya di babak semifinal. Morata menunjukkan pembuktian menyakitkan setelah menyumbangkan satu gol kemenangan hingga papan skor berakhir 2-1.

4. Luis Suarez

Kepergian Luis Suarez dari Barcelona menjadi momen emosional bagi sebagian fans. Pada pertengahan 2020, pemain yang telah ikut menyumbang 4 gelar La Liga, 4 Copa Del Rey, 1 Piala Eropa,dan 1 Liga Champions itu harus terdepak.

Hal tersebut karena kedatangan pelatih asal Belanda, Ronald Koeman, yang terang-terangan tak membutuhkan Suarez lagi karena dianggap sudah tua.

Pemain asal Uruguay itu pun kemudian bergabung dengan Atletico Madrid. Di bawah asuhan Diego Simeone, Suarez menggebu-gebu ingin membuktikan bahwa dia masih sangat layak untuk tampil di level tertinggi Spanyol. 

Benar saja, ia berhasil mempersembahkan gelar La Liga untuk Los Rojiblancos tahun 2021 dan finis sebagai top scorer. Beberapa bulan setelahnya, Suarez juga berhasil menjebol gawang Barcelona saat kedua tim kembali bertemu di La Liga.

Editor : Komaruddin Bagja
Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal