3. Seniman Tato
View this post on Instagram
Mantan pemain Liverpool yang juga skuad Timnas Denmark, Daniel Munthe Agger, menjadi seorang seniman tato setelah pensiun. The Sun menyebut bahwa Daniel pensiun pada tahun 2016 dalam usia yang masih tergolong muda, yakni 31 tahun.
Demi menyambung hidup, Daniel menekuni profesi seniman tato di negaranya. Rupanya, profesi seniman tato tidak pernah ada di benaknya. Keinginan untuk menjadi seorang pembuat tato muncul kala Daniel dan temannya mengunjungi sebuah tempat pembuatan tato. Menurutnya, tato adalah sebuah wadah penting untuk menceritakan sebuah kisah. Ia percaya bahwa dalam setiap tato yang ada, terdapat cerita penting dan berharga.
4. Peternak Lele
Pasca pensiun sebagai pemain bola, Wahyu Wijiastanto memilih untuk menjadi peternak lele. Eks kapten Timnas Indonesia di era dualisme yang juga pernah membela Persiba Bantul dan Semen Padang ini merasa bahwa usahanya itu mampu dijalankannya dengan baik. Melansir laman Okezone, semula keluarga Wahyu sempat ragu atas pilihannya itu. Namun, Wahyu berhasil membuktikan bahwa ia bisa sukses.
Selain lele, Wahyu juga mengembangbiakkan komoditas lain yakni burung. Pada awalnya, hanya ada 1 kolam lele dan sepasang burung yang dimilikinya. Namun kini, ia sudah memiliki 12 kolam lele dan jenis ikan lainnya, seperti mujair dan bawal. Omzet penjualan yang diperoleh Wahyu bisa mencapai Rp22 juta per bulan. Ia juga bisa menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat di sekitar tempat tinggalnya.
5. Petinju
View this post on Instagram
Bukan pebisnis atau pelatih, Leon McKenzie memilih beralih profesi menjadi petinju setelah pensiun sebagai pemain sepak bola. Pria asal London ini pernah memperkuat timnas Inggris, klub Fulham, Peterborough United, Charlton Athletic, dan Norwich City. Melansir Sindonews, karier McKenzie di dunia sepak bola memang kurang bersinar.
McKenzie bahkan dikabarkan sempat frustrasi dan hampir mengakhiri hidupnya sendiri di sebuah kamar hotel. Namun, McKenzie berhasil bangkit dengan menjalani profesi sebagai petinju.