Pemain yang punya tendangan geledek itu juga berprestasi di Timnas Brasil. Dia membawa Tim Samba kampiun Copa America 2004.
Sayang sinarnya cepat meredup setelah ayahnya meninggal. Setelahnya dia frustrasi dan kecanduan alkohol hingga membuat kariernya hancur.
“Hanya saya yang tahu betapa saya menderita. Kematian ayah membuat saya sangat hampa. Saya merasa sangat kesepian. Setelah kematiannya segalanya menjadi lebih buruk, karena saya mengisolasi diri saya sendiri," kata Adriano dikutip dari The Sun, Sabtu (13/3/2021).
“Saya sendirian di Italia. Sedih dan tertekan. Lalu saya mulai minum. Saya hanya merasa senang saat saya minum. Saya melakukannya setiap malam. Saya minum semua yang bisa saya dapatkan: anggur, wiski, vodka, bir. Banyak bir. Saya tidak berhenti minum dan pada akhirnya saya harus meninggalkan Inter," ucapnya.