Dia menambahkan, para pemain Timnas Indonesia telah menunjukkan dedikasi tinggi selama masa persiapan dan pertandingan. Namun, secara kualitas, lawan yang dihadapi berada pada level yang jauh lebih tinggi.
“Saya rasa kami telah melakukan itu sepenuhnya. Tapi itu tidak cukup untuk mengalahkan negara-negara sekaliber ini,” ungkapnya dengan nada realistis.
Pernyataan Pastoor sekaligus menegaskan bahwa kegagalan ini bukan karena kurangnya usaha, melainkan karena ketimpangan kualitas yang masih cukup lebar antara Timnas Indonesia dan negara-negara kuat Asia lainnya.
Kini, PSSI dihadapkan pada tugas berat untuk membangun kembali tim nasional dengan arah yang lebih jelas menuju masa depan. Evaluasi menyeluruh terhadap sistem kepelatihan dan pembinaan pemain diperkirakan akan menjadi langkah penting berikutnya pasca kegagalan di kualifikasi kali ini.