Tujuan utama dari perubahan ini adalah menanamkan ketertiban, tanggung jawab, dan persatuan sebagai fondasi baru Milan.
Efek dari disiplin itu mulai terasa di lapangan. Sejak aturan itu diterapkan, Milan tampil solid dan mampu menjaga clean sheet selama empat laga beruntun, sebuah catatan impresif yang menunjukkan bahwa mental tim tengah dibangun ulang.
Meski demikian, tantangan tetap ada. Menyatukan pemain yang memiliki latar belakang beragam dalam satu bahasa dan aturan baru bukan pekerjaan ringan. Allegri harus mengelola resistensi hingga menjaga agar kualitas teknis tak terganggu oleh kedisiplinan ekstra.
Namun jika strategi ini berhasil, Milan bisa kembali menuju era kejayaan seperti masa “Old Milan” pada era kepemimpinan Silvio Berlusconi — klub yang dikenal tidak hanya karena kualitas sepak bola, tetapi juga identitas, disiplin, dan kebersamaan yang kuat.