JAKARTA, iNews.id - Inilah ancaman sanksi FIFA terhadap Indonesia pasca tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang tersebut. Berdasarkan update terbaru, jumlah korban meninggal dunia akibat tragedi Kanjuruhan versi polisi bertambah menjadi 131 orang.
Sanksi yang dijatuhkan FIFA untuk Indonesia tentunya akan sangat merugikan sepak bola tanah air, mulai dari pemain, klub, Timnas Indonesia hingga PSSI. Lantas, sanksi apa yang akan diberikan FIFA terhadap Indonesia pasca tragedi Kanjuruhan tersebut? Simak ulasan iNews.id berikut ini.
Akibat dari tragedi Kanjuruhan ini, Indonesia pun terancam menerima sejumlah sanksi dari FIFA. Pasalnya, apa yang terjadi di stadion kebanggaan masyarakat Malang tersebut telah melanggar sejumlah poin dalam FIFA Disciplinary Code.
Penggunaan gas air mata yang dilakukan pihak kepolisian saat mengamankan penonton dalam laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022) telah melanggar kode keamanan yang ditetapkan oleh FIFA di Pasal 19 b.
Dalam pasal tersebut disebutkan bahwa senjata atau gas pengendali massa tidak diperbolehkan untuk dibawa atau digunakan dalam stadion.
Ancaman sanksi FIFA yang kemungkinan akan diterima Indonesia adalah dibekukannya seluruh pertandingan di Liga Indonesia selama 8 tahun.
Jika hukuman ini benar diberikan oleh FIFA, maka akan sangat memberatkan semua pihak yang terkait mulai dari pemain, pelatih, PSSI bahkan hingga pelaku ekonomi.
Meski peluang untuk dibekukan FIFA sangat kecil, namun sanksi ini tetap saja mengancam sepak bola Indonesia.
Seperti yang kita ketahui jika Indonesia saat ini dipercaya untuk menjadi tuan rumah pada gelaran kompetisi Piala Dunia U-20 2023.
Namun, dengan adanya tragedi tersebut bukan tidak mungkin hal tersebut akan dibatalkan oleh FIFA dengan alasan keamanan.
Ancaman sanksi lainnya yang tak mengerikan adalah pencabutan hak keikutsertaan Timnas Indonesia di Piala Asia 2023 serta Piala Asia U-20 pada 2023.
Jika hal ini terjadi maka akan sangat merugikan skuad Garuda yang telah berhasil lolos Piala Asia 2023 dan akan ikut berlaga pada 16 Juni-16 Juli 2023.
Selain Arema FC yang berpotensi menggelar pertandingan tanpa dihadiri penonton, namun semua klub Liga Indonesia juga akan mengalami hal serupa.
Jika hal ini terjadi, tentu saja akan merugikan bagi tim dari segi dukungan.
Jika poin ranking FIFA Indonesia dikurangi, maka peringkat Indonesia yang saat ini berada di 152 dunia kemungkinan akan turun.