Dia juga menyoroti kesalahan fatal Kluivert saat mempersiapkan skuad untuk putaran keempat kualifikasi. Menurutnya, staf pelatih Timnas tidak menjalankan latihan simulasi strategi pertandingan secara maksimal, padahal tim sedang berada di fase paling krusial untuk merebut poin.
“Saat masuk ronde keempat, kita kalah dua kali dari Arab Saudi dan Irak. Menurut informasi dari orang dalam, tidak ada latihan simulasi game plan. Padahal setiap pertandingan seharusnya pelatih sudah punya strategi dan menerapkannya dalam latihan. Alasannya waktu itu: takut diintip Arab Saudi,” tegas Andre.
Andre menambahkan, pernyataan tersebut bukan sekadar opini, melainkan sudah melalui proses verifikasi dari berbagai sumber internal sepak bola nasional.
“Saya bukan pengamat, saya pelaku sepak bola, sekaligus pejabat negara. Kalau saya berbohong, saya bisa diberhentikan sebagai anggota DPR. Jadi pernyataan ini sudah saya validasi, bukan asal bicara,” ujarnya.
Lebih lanjut, Andre menjelaskan, kritiknya juga dipicu oleh komentar Alex Pastoor, asisten pelatih Kluivert yang sempat menyebut tidak logis bila tim peringkat 119 dunia bermimpi tampil di Piala Dunia.
“Pernyataan saya keluar karena mendengar komentar Alex Pastoor yang bilang tidak logis tim peringkat 119 dunia bermimpi ke Piala Dunia. Nah, kalau saya salah, silakan bantah. Tapi tidak ada yang membantah. Berarti pernyataan saya benar,” tutup Andre.