Di Maria tidak bisa melupakan sorak sorai suporter di masa-masa terakhirnya bersama Tim Tango. Kenangan-kenangan manis bersama Lionel Messi dan kawan-kawannya yang lain juga diakui mustah9l untuk dilupakan.
“Saya tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata betapa tepuk tangan orang-orang di waktu terakhir ini memenuhi jiwa saya, saya menikmati setiap detik dari kasih sayang itu dan dari rekan setim saya, mereka, teman-teman saya,” tutur Di Maria.
“Tanpa mereka, cerita ini tidak memiliki arti yang sama. Cinta mereka masing-masing menjadikan saya seperti sekarang ini. Terima kasih penggemar, terima kasih keluarga, terima kasih teman dan rekan satu tim, kami terus membuat sejarah dan itu akan tetap ada selamanya. Ayo Argentina!” ucapnya.
Di Maria juga berpesan agar tragedi kerusuhan kala Argentina bertandang ke markas Brasil pada Rabu (22/11/2023) lalu tidak terulang lagi.
“Sayang, kita tidak bisa membiarkan peristiwa yang muncul di stadion berlalu begitu saja, tidak ada seorang pun yang pantas menerima perlakuan buruk itu,” lanjut Di Maria.
“Bahkan pemukulan, keluarga dan anak-anak yang ketakutan di tengah stadion di mana satu-satunya hal yang seharusnya terjadi adalah melihat dan menikmati pertandingan,” tulis pemain berusia 35 tahun itu.
“Saya harap hal seperti ini tidak terjadi lagi. Kami sebagai pemain akan selalu membela rakyat kami tanpa keraguan,” tandasnya.