Setelah beberapa tahun bermain untuk klub nonliga itu, dia memulai karier profesional di klub Aris Thessaloniki. Musim pertamanya berjalan bagus. Dia mencetak 2 gol dalam 9 laga dan turut mengantar Aris memenangi divisi kedua Yunani pada 1997-1998.
Gelar juara itu membawa Aris tampil di kasta teratas Liga Yunani. Namanya melambung saat sukses menceak dua gol dalam pertarungan derbi melawan PAOK. Siapa pun tahu, PAOK tim terkuat dan sedang jaya-jayanya ketika itu.
Sempat dipinjamkan ke Athinaikos, petualangan Charisteas berlanjut di Bundesliga. Striker bertubuh 1,91 meter ini dipinang Werder Bremen 2002-2005. Selanjutnya ke Ajax Amsterdam, Feyenoord, dan FC Numberg.
Di klub itu dia sempat dipinjamkan ke Bayer Leverkusen. Setelahnya dia bergabung dengan Arles-Avignon, Schalke 04, Panetolikos dan klub Arab Saudi Al-Nassr (2013).
Setelah gantung sepatu, striker dengan caps 88 untuk Timnas Yunani itu kembali ke klub lamanya, Aris Thessaloniki. Tentu saja tak lagi bermain, Charisteas duduk di kursi direksi dengan menjabat Direktur Teknik.
Jabatan itu didudukinya hingga kini. Selain urusan bola, Charisteas mulai merambah bisnis. Tahun lalu, dia membuka kafe di Amsterdam, menurut laporan Greekcity.