Satu nilai plus dari Betinho adalah kemampuannya bermain di beberapa posisi. Di PSS, ia pernah berperan sebagai gelandang bertahan, gelandang tengah, bahkan bek tengah murni. Fleksibilitas inilah yang membuatnya makin dibutuhkan oleh Arema, yang kini tengah membangun fondasi tim lebih dinamis dan adaptif.
“Saya memilih dia jadi gelandang. Tapi untuk sebuah kondisi tertentu, kami bisa memasangnya sebagai bek. Jadi, kami juga persiapan kalau ada apa-apa dengan pemain belakang. Dia bisa di sana,” jelas Marcos.
Saat ini, Arema FC tercatat memiliki 11 pemain asing, semuanya berasal dari kawasan Amerika Latin. Dari jumlah tersebut, sembilan di antaranya berasal dari Brasil, termasuk Betinho. Sisanya berasal dari Kolombia dan Argentina, mencerminkan aroma Latin yang semakin kental dalam skuad Singo Edan.
Arah kebijakan ini tak lepas dari latar belakang pelatih kepala Marcos Santos dan asistennya Andre Caladas, yang juga berasal dari Brasil. Pendekatan Latin ini tampaknya menjadi strategi identitas baru Arema FC dalam membangun kekuatan jelang Super League 2025-2026, mengedepankan teknik tinggi, kreativitas, serta kedisiplinan khas Amerika Selatan.