Pria yang biasa disapa Inal itu menjelaskan, perbaikan lapangan diperkirakan akan memakan waktu sekitar 1,5 hingga 2 bulan. Mengingat durasi perbaikan yang cukup lama, manajemen Arema FC meminta agar selama proses perbaikan tidak ada aktivitas atau kegiatan lain yang berlangsung di stadion.
"Kami juga meminta maaf kepada Aremania karena kemungkinan besar dua laga kandang selanjutnya harus digelar di stadion lain," tuturnya.
Inal menjelaskan, biaya perbaikan lapangan nantinya akan ditanggung sepenuhnya oleh Arema FC. Meski begitu, manajemen Singo Edan tetap meminta Pemkot Blitar, untuk turut memerhatikan kualitas perbaikan dengan melakukan perawatan secara intensif setelahnya. Hal ini supaya proses perbaikan cepat selesai, dan kembali bisa digunakan untuk bertanding.
" Namun, jika proses perbaikan bisa dipercepat, maka kami akan tetap berupaya untuk menggelar pertandingan di Stadion Soepriadi," kata dia.
Sebelumnya di laga pekan perdana Liga 1 2024-2025, Senin (12/8/2024) sore, lapangan Stadion Soepriadi, Blitar, dikritik habis-habisan oleh kedua tim yakni Arema FC dan Dewa United.
Bahkan Dewa United menyampaikan kritikan pedas sampai tak habis pikir melihat regulasi, stadion ini bisa lolos verifikasi dengan kondisi lapangan yang buruk. Borneo FC pun juga menyampaikan komplain perihal lapangan Stadion Soepriadi, yang buruk dan tak rata.