“Kami sangat kecewa karena tidak meraih tiga poin yang pasti, terutama ketika Anda unggul dua kali dalam pertandingan dan Anda memiliki peluang untuk memenangkannya, dan terutama saat kami kebobolan gol. Kami mengendalikan permainan,” kata Arteta dilansir laman resmi klub, Senin (25/9/2023).
“Kami bisa saja mencetak gol saat kedudukan 2-0 jika terjadi situasi dengan Gabby (Gabriel Jesus), lalu Anda kebobolan satu gol dan Anda harus bangkit kembali dan kami berhasil melakukannya. Kami mencetak gol dan sayang sekali Anda kebobolan satu menit lagi,” ujarnya.
Arteta menilai aksi Son membuat Arsenal tidak tenang dalam bermain. Hasilnya, Gabriel Jesus dan kolega kerap tergesa-gesa di depan gawang lawan dan membuang peluang emas
“Saya pikir hal itu cukup mempengaruhi emosi tim. Kami kurang tenang dalam menguasai bola untuk mendapatkan lebih banyak umpan di sepertiga akhir lapangan dan ini menjadi permainan transisi. Itu adalah pertandingan yang beresiko untuk bermain melawan mereka,” tutur Arteta.
“Dan kemudian kami menekan di 15, 20 pertandingan terakhir, kami mendorong, kami mendorong, kami mendorong, namun kami mungkin kurang memiliki kualitas dalam umpan terakhir, juga untuk memanfaatkannya sebaik mungkin dan memenangkan pertandingan. Permainan,” sambung pelatih asal Spanyol itu.
“Dalam pertandingan besar, kotak penalti sangat penting dan kami harus memanfaatkan peluang-peluang itu dan kami tidak melakukannya. Kami melakukan beberapa kesalahan dalam kedua gol hingga kebobolan, dan kemudian menjadi sulit untuk menang tapi sejujurnya usaha,” keluhnya.
Arteta menyebut jika saja para pemainnya lebih tenang, maka tiga poin bisa diamankan tim berjuluk The Gunners. Dia juga memuji struktur organisasi Tottenham yang amat menyulitkan timnya.
“Energi yang diberikan para pemain, dan sikapnya sangat fenomenal. Saya pikir kami hari ini kurang memiliki ketenangan dalam menguasai bola untuk menjadi lebih dominan. Dan untuk mendapatkan struktur yang kami butuhkan melawan tim Spurs yang sangat bagus,” tutupnya.