Pria berusia 42 tahun itu menjelaskan berhentinya Liga 2 dan Liga 3 membuat para pemain yang mencari nafkah melalui sepak bola bakal terganggu. Bambang Pamungkas pun menilai tanpa adanya degradasi membuat pertandingan mudah terjadi kecurangan, seperti pengaturan skor.
"Ini bukan sekadar tentang bagaimana nasib para pelaku sepak bola yang mata pencahariannya akan terganggu. Atau potensi besar terjadinya “praktik-praktik” tidak terpuji, jika liga dijalankan tanpa degradasi. Jauh lebih besar dari pada itu, ini tentang sebenarnya sepak bola Indonesia ini mau dibawa kemana?," ucapnya.
Pria yang menghabiskan sebagian besar karirnya bersama Persija Jakarta itu mengatakan dalam olahraga pemain dan pelatih adalah aktor utama. Bamabang Pamungkas pun menjelaskan sura pemain dan pelatih menentukan maju atau mundurnya sepakbola di Indonesia.
"Berdasarkan pengalaman saya. Dalam olahraga, pemain dan pelatih tetaplah aktor utama. Suara mereka sedikit-sebanyak dapat turut menentukan arah tuju persepakbolaan negeri ini," tutupnya.
Selain tak adanya degradasi di Liga 1 2022/2023, wakil Indonesia di ajang AFC pun ditentukan dengan playoff. Juara Liga 1 musim ini akan menghadapi juara Liga 1 2021/2022 dan pemenangnya akan menjadi wakil Indonesia di ajang tersebut.