"Sebaliknya, semua klub di Eropa harus bekerja dalam solidaritas untuk memastikan bahwa struktur biaya, terutama gaji pemain dan biaya agen, disesuaikan dengan pendapatan untuk membuat semua sepakbola Eropa lebih rasional," katanya.
Seperti diketahui, sepak bola benua Eropa saat ini digegerkan dengan pembentukan kompetisi baru European Super League (ESL) yang digagas 12 klub besar. European Super League disebut sebagai kompetisi yang mementingkan uang semata.
Dua belas klub itu yakni Liverpool, Manchester City, Manchester United, Chelsea, Arsenal, Tottenham Hotspur, Juventus, AC Milan, Inter Milan Barcelona, Real Madrid, dan Atletico Madrid.
Betapa tidak, klub-klub yang berpatisipasi nantinya akan mendapat kuncuran dana lebih banyak dari kompetisi yang sudah ada di Eropa saat ini. Perlu diketahui kompetisi tersebut akan mendapat kucuran dana senilai 6 miliar dolar Amerika Serikat dari Bank JP Morgan.
Namun, banyak yang menilai European Super League justru akan 'membunuh' sepak bola. Klub elite Eropa akan masuk dalam satu turnamen dan menutup lahirnya persaingan sehat di sepak bola.