JAKARTA, iNews.id - Berapa gaji Louis van Gaal saat melatih MU menjadi pertanyaan yang kembali ramai dibicarakan setelah muncul kabar bahwa mantan pelatih asal Belanda itu disebut-sebut berpeluang menangani Timnas Indonesia. Nama Van Gaal memang selalu menarik perhatian publik sepak bola dunia. Ia dikenal sebagai sosok yang tegas, cerdas secara taktik, dan berpengalaman melatih klub-klub besar seperti Ajax Amsterdam, Barcelona, Bayern Munchen, hingga Manchester United.
Ketika Louis van Gaal ditunjuk sebagai pelatih Manchester United pada tahun 2014, ekspektasi publik begitu tinggi. MU saat itu sedang mencari sosok yang bisa mengembalikan kejayaan klub setelah era Sir Alex Ferguson berakhir. Tak hanya karena reputasinya, tetapi juga karena bayaran fantastis yang diterimanya membuat banyak orang terkejut.
Menurut sejumlah laporan media Inggris, Van Gaal menerima gaji sekitar 3,3 juta poundsterling per tahun, atau jika dikonversi ke kurs saat ini (sekitar Rp24.000 per poundsterling), nilainya mencapai lebih dari Rp79 miliar per tahun.
Namun, angka ini belum termasuk bonus kinerja, kompensasi kontrak, dan tunjangan lain yang bisa membuat total pendapatannya mencapai sekitar 8 juta poundsterling per tahun, atau setara lebih dari Rp160 miliar per tahun.
Jumlah itu tentu menjadikan Van Gaal sebagai salah satu pelatih dengan bayaran tertinggi di dunia pada masanya. Gaji besar tersebut sejalan dengan reputasi dan prestasinya yang sudah terbukti membawa Ajax juara Liga Champions, Bayern Munchen juara Bundesliga, hingga mengantarkan Belanda meraih posisi ketiga di Piala Dunia 2014.
Meski demikian, masa kepelatihan Van Gaal di Manchester United tidak sepenuhnya berjalan mulus. Ia sempat membawa MU menjuarai Piala FA 2016, tetapi gaya bermain timnya dianggap terlalu kaku dan tidak atraktif oleh sebagian fans. Tak lama setelah itu, ia diberhentikan dari jabatannya dan digantikan oleh José Mourinho.
Isu yang kini beredar menyebutkan bahwa Louis van Gaal masuk dalam radar calon pelatih Timnas Indonesia. Kabar ini muncul di tengah perdebatan soal siapa sosok ideal yang bisa meningkatkan kualitas tim nasional setelah era Patrick Kluivert.
Namun, jika dibandingkan dengan realitas sepak bola Indonesia, jarak antara level Van Gaal dan dunia sepak bola Asia Tenggara cukup jauh.
Secara finansial saja, sulit membayangkan PSSI mampu menanggung gaji sekelas Van Gaal tanpa dukungan sponsor besar. Bila ia tetap dibayar setara masa melatih MU, maka total biaya per tahunnya bisa mencapai ratusan miliar rupiah jumlah yang jauh di atas rata-rata anggaran tim nasional di kawasan ini.
Selain itu, struktur kompetisi, infrastruktur, hingga kualitas pemain tentu menjadi tantangan besar. Indonesia memang sedang berkembang pesat dalam hal pembinaan usia muda dan dukungan publik, tetapi masih membutuhkan fondasi yang lebih kuat untuk menarik pelatih top dunia dengan standar Eropa.
Secara logis, cukup sulit membayangkan Louis van Gaal benar-benar melatih Timnas Indonesia dalam waktu dekat. Ada sejumlah faktor yang membuat kemungkinan itu tampak berat. Pertama, masalah gaji. Saat melatih Manchester United, Van Gaal menerima bayaran fantastis mencapai sekitar Rp160 miliar per tahun, angka yang tentu sangat sulit dijangkau oleh PSSI tanpa adanya dukungan sponsor besar.
Kedua, ada perbedaan level kompetisi. Van Gaal terbiasa menangani pemain top dunia di klub-klub besar Eropa, sementara tantangan di Asia Tenggara tentu sangat berbeda, baik dari sisi kualitas pemain maupun infrastruktur sepak bola.