Dia menjelaskan asal-usul namanya, Tijjani, yang diberikan kepadanya oleh ayahnya karena mengagumi legenda Nigeria Tijani Babangida.
“Saran dan dukungannya sangat penting dalam membentuk mentalitas dan etos kerja saya," imbuh pemain berusia 26 tahun itu. "Dia selalu mendorong saya untuk tetap fokus dan terus berkembang, yang menjadi kunci kemajuan saya.”
Meski memiliki darah Indonesia, Tijjani memilih untuk mewakili Tanah Air ayahnya, Belanda. Sedangkan adiknya, Eliano Reijnders kini membela negara asal ibunya, Indonesia.
“Ini unik!" katanya. "Adik laki-laki saya, Eliano, bermain untuk Indonesia membuat saya sangat bangga. Kami tumbuh besar bermain sepak bola bersama. Jadi melihatnya mewakili Indonesia sungguh luar biasa,” ucapnya.
“Meskipun kami telah menempuh jalan yang berbeda di panggung internasional, sangat istimewa untuk berbagi hubungan ini melalui sepak bola. Saya sepenuhnya mendukungnya, dan menjadi bagian dari kisah ini sungguh luar biasa,” katanya.