Kecelakaan di Mandalika menjadi titik balik mental bagi Marquez. Setelah serangkaian operasi dan pemulihan panjang, dia akhirnya memutuskan untuk menjalani operasi besar terakhir di bagian lengan agar tidak semakin memburuk. Keputusan itu menjadi langkah penting menuju kebangkitan kariernya.
“Dia memutuskan untuk menjalani operasi terakhir di lengannya, berharap kondisinya membaik. Dia membuat keputusan yang paling penting, selain meninggalkan tim yang selalu dimilikinya, tempat dia memenangkan setiap gelar, untuk melakukan perubahan, tetapi dengan keraguan,” ungkap Martinez.
Keputusan meninggalkan Honda dan bergabung dengan Gresini Ducati pada akhir 2023 menjadi langkah berani yang penuh risiko. Namun, langkah tersebut ternyata membawa perubahan besar dalam perjalanan kariernya. Marquez kembali menemukan kepercayaan diri dan menikmati sensasi kompetisi yang selama ini hilang karena cedera dan tekanan performa.
“Semuanya terasa agak misterius. Saya rasa dia melihatnya pada tes pertama di Valencia, ketika dia berbalik, berhenti, dan tersenyum tipis. Di situlah, saya pikir, beberapa keraguannya sirna, beberapa kecemasan tentang seluruh pertaruhan yang telah dia buat,” tambah Martinez.
Kini, dengan gelar dunia ketujuhnya di tangan, Marquez membuktikan bahwa tekad dan ketangguhan mentalnya tak pernah padam. Ia bangkit dari masa kelam penuh rasa sakit di Mandalika untuk kembali berdiri di puncak MotoGP. Bagi Martinez, kemenangan ini bukan sekadar tentang kecepatan, tetapi juga tentang keberanian dan keteguhan hati menghadapi penderitaan.
Kisah kebangkitan Marquez menjadi inspirasi tersendiri di dunia balap. Dari cedera di Jerez hingga trauma di Mandalika, The Baby Alien menunjukkan bahwa juara sejati bukan hanya soal kecepatan di lintasan, tapi juga kemampuan untuk kembali berdiri ketika terjatuh paling dalam.