Dengan begitu, Milan kini tercatat sebagai tim dengan jumlah kekalahan terbanyak di final Coppa Italia (10 kali runner-up).
Sebaliknya, dengan kemenangan ini Bologna menegaskan diri sebagai kekuatan baru yang patut diperhitungkan di Serie A dan pentas Eropa. Pelatih Vincenzo Italiano yang sebelumnya gagal di tiga final Coppa Italia bersama Fiorentina, akhirnya meraih trofi besar pertamanya bersama I Rossoblu.
Titel ini menjadi trofi Coppa Italia ketiga untuk Bologna setelah menjuarainya pada 1968-1969, dan 1973-1974, sekaligus menuntaskan penantian 51 tahun mereka.
Dengan trofi ini, Bologna dipastikan bakal berlaga di kompetisi Eropa musim depan. Mereka minimal bisa tampil di Liga Europa. Namun, I Rossoblu masih mungkin tampil di Liga Champions jika bisa finis di empat besar Liga Italia 2024-2025.
Sementara Milan harus kerja keras jika ingin main di Eropa musim depan. Mereka masih bisa mengejarnya lewat jalur liga. Saat ini, I Rossoneri berada di peringkat 8 dengan 60 poin, terpaut empat angka dari Juventus dan Lazio di peringkat keempat dan kelima, tiga angka dari AS Roma di peringkat keenam, dan dua angka dari Bologna di peringkat ketujuh.