Walau tampil cemerlang, dia tidak bisa menutupi rasa kecewa. Gagal lolos ke Piala Asia U-23 dianggapnya sebagai tamparan sekaligus motivasi untuk terus berkembang.
“Dari segi hasil kita kecewa dan kita terima tidak lolos kualifikasi Piala Asia. Cuma kita ingin lebih baik lagi ke depan, masih ada SEA Games juga,” ujarnya.
Cahya menilai kegagalan ini harus dijadikan bahan evaluasi. Menurutnya, pengalaman menghadapi tim sekelas Korea Selatan memberi pelajaran penting tentang kesiapan fisik, mental, dan taktik yang harus ditingkatkan.
Meski kecewa, dia bersyukur bisa membuktikan kapasitasnya di hadapan publik sepak bola Asia. Penampilan heroiknya bahkan mendapat apresiasi dari pelatih Korea Selatan, Lee Min-sung, yang mengakui Cahya membuat timnya sulit menambah gol.
Kini Cahya menatap ajang SEA Games dengan tekad lebih besar. Dia berharap kegagalan di kualifikasi Piala Asia menjadi titik balik untuk membawa Garuda Muda meraih prestasi baru di pentas internasional.